:-)

Aku sedang berlari mengejar mimpi. Terlalu takut, jika aku berlari....bersama bayangan lain. Ingin rasanya, sungguh. Tapi bukan pada titik ini.
Kalau aku menjatuhkan bunga dan pergi, akankah kau mengambilnya kembali, berlari... berdiri di ujung waktu, dan memberikannya padaku lagi?

Ada

Aku tersentak, seperti duri memeluk hati
Hujan menyelimuti mata
Perih yg menyenangkan,
menyadarkanku..
Yg selama ini kukira hanya semu, ternyata memang ada

YaAllah mohon yg terbaik

Jgn menanti doang, kejar.

aku menanti,
dimana hari itu aku akan berjalan dengan tegap
dengan seluruh kemandirian yang ada

aku menanti,
dimana saat itu aku tak takut untuk memilih
dan siap menanggung kesalahan akibat pilihan

aku menanti,
dimana kelak aku akan jadi pribadi yang berani
yang tidak takut untuk keluar dari zona aman

aku menanti,
dimana aku akan menciptakan keselarasan yang hebat
antara hati, ilmu, dan pikiran

aku menanti,
dimana aku benar-benar berkarya dengan jujur
bukan karena paksaan orang lain

aku menanti,
dimana dia, seseorang yang mengisi hati
mendukung dan mendorongku ke jalan baik yang abadi

dan itu pasti,
kini sedang menekuni,
dan semua itu tak jauh akan pengaruh dariNya.
Allah, Tuhanku yang satu.

BUT.........We've come too far to give up who we are.

bye happiness

“Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah. Percaya atau tidak, begitulah kenyataannya. Jangan pernah menyangkalnya karena akan sia-sia. Sama seperti berjalan di atas pecahan kaca, setiap langkah kita sesungguhnya hanya akan menuai luka.

Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk membirukan senja yang selalu merah. Kita sama-sama berusaha, tetapi tidak bisa mengubah apa-apa. Senja tetap berwarna merah dan hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhenti dan renungkanlah ini semua sejenak. Tidak ada gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu tersiksa dan aku menderita.

Lantas, kenapa kita tidak menyerah saja? Bukankah sejak awal semuanya sudah jelas? Akhir bahagia itu bukan milik kita.”